MAKALAH
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
UNTUK ANAK USIA 0-6 TAHUN
Laporan disusun
guna memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan
Fisik Motorik AUD
Dosen Pengampu
: Sumiyati, M.Pd.I
Disusun Oleh :
RUBIAH
:13.12.00831
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ROUDLOTUL
ATHFAL
INSTITUT PESANTREN MATHOLI’UL FALAH
PATI
( IPMAFA)
2016
KATA PENGANTAR
Penulis memannjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Motorik
Kasar Anak Usia 0-6 Tahun“ ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Pendidikan Pisik Motorik yang
dibimbing
oleh Ibu Sumiyati, M.Pd.I. Tak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah pendidikan fisik
motorik atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat member sumbangan
bagi semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan
keilmuan mahasiswa mengenai perkembangan fisik, motorik, serta
konitif pada anak dan dapat mengetahui
berbagai macam perkembangan yang terjadi pada masa usia dini. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikkan menuju
arah yang lebih baik.
Pucakwangi,
19 February 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pertumbuhan dan
Perkembangan Masa Janin
B.
Pertumbuhan dan
Perkembangan Motorik Anak Usia 0-2 Tahun
C.
Pertumbuhan dan
Perkembangan Motorik Anak Usia 2-3 Tahun
D. Pertumbuhan
dan Perkembangan Motorik Anak Usia 3-4 Tahun
E.
Pertumbuhan dan
Perkembangan Motorik Anak Usia 4-6 Tahun
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Pesan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia
dalam pertumbuhandan perkembangnya memiliki beberapa tahapan.Manusia tidak
semerta-merta langsung menjadi dewasa, namun berproses dari bayi, anak-anak,
remaja, dewasa dan lansia pada akhirnya meninggal dunia.
Pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia meliputi beberapa aspek perkembangan yaitu:
kognitif, psikologis, fisik motorik, bahasa, dan sosial emosional. Dalam
makalah ini penulis akan membahas tentang perkembangan fisik motorik pada anak
usia 0-6 tahun.
Perkembangan
motorik merupakan perkembangan penegndalian gerakan jasmaniah melalui pusat
kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi.(Hurlock).
Pemberian stimulus pada anak usia dini pada aspek fisik motorik juga dapat
mempengaruhi aspek-aspek perkemangan yang lainnya, agar perkembangan anak dapat
berjalan dengan baik dan anak tidak mengalami kekurangan stimulasi maka penulis
membahas tentang perkembangan fisik motorik AUD.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan motorik anak dari usia dini 0 tahun sampai usia 6
tahun?
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan pembuatan
makalah ini adalah Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pertumbuhan
dan perkembangan motorik mulai dari 0 tahun sampai usia 6 tahun.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Masa Janin
Tumbuh-kembang anak
berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai
sejak konsepsi sampai dewasa yaitu :
1). Masa
prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi
menjadi 3 periode, yaitu :
a. Masa zigot/mudigah, sejak saat
konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
b. Masa embrio, sejak umur
kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi
suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung dengan cepat,
terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c. Masa janin/fetus, sejak umur
kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
a). Masa fetus dini yaitu
sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intra uterin.Pada
masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna.
Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
b).
Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir
kehamilan.
Pada
masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi.
Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta.
Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6
(Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
2).
Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.
Pada
masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
3). Masa post (pasca)
neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi
pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus
terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan
mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan
gerak halus) serta fungsi ekskresi.
B.
Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik Anak Usia 0-2 Tahun
Periode perkembangan
yang merentang dari kelahiran hingga usia 24 bulan (0 -2 tahun) disebut sebagai
periode atau masa bayi (infacy period). Masa ini merupakan masa
yang sangat bergantung kepada orang dewasa.Banyak kegiatan psikologis yang
terjadi seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan
belajar sosial hanya sebagai permulaan.
Pertumbuhan yang pesat
selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi. Meskipun pola umum dari
pertumbuhan dan perkembangan adalah sama bagi semua bayi, tetapi tetap ada
perbedaan dalam hal tinggi badan, berat badan, kecepatan, kemampuan
sensomotorik dan bidang perkembangan fisik lainnya.
Perlu diingat bahwa
selain masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda,
perkembangan individu juga sangat dipengaruhi oleh faktor hereditas dan faktor
lingkungan (Soemanto, 2006: 60-61).
Pada masa ini, umumnya
bayi mengalami pertumbuhan fisik yang sangat pesat.Berat badan bertambah dengan
cepat, begitu pula dengan tinggi atau panjang badan, besar atau lingkar
kepala. Rata-rata anak mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia
satu tahun dan enambelas buah gigi susu pada usia dua tahun. Gigi yang pertama
kali muncul adalah gigi seri atau gigi depan, sedangkan yang terakhir adalah
gigi geraham.
Secara umum pada masa
bayi (usia 0-2 tahun), individu mengalami perubahan yang pesat bila
dibandingkan dengan yang akan dialami pada fase-fase berikutnya. Anak sudah
memiliki kemampuan dan keterampilan dasar yang berupa: keterampilan lokomotor
(berguling, duduk, berdiri, merangkak dan berjalan), keterampilan memegang
benda, penginderaan (melihat, mencium, mendengar dan merasakan sentuhan),
maupun kemampuan untuk bereaksi secara emosional dan sosial terhadap
orang-orang di sekelilingnya.
Setiap bayi terlahir
dengan sejumlah refleks.Refleks-refleks tersebut merupakan modal dasar bagi
bayi untuk mengadakan reaksi dan tindakan yang bersifat aktif. Beberapa dari
refleks ini akan menghilang dalam waktu tertentu dan disebut refleks anak
menusu atau refleks bayi. Sedangkan sebagian refleks yang tidak hilang disebut
refleks permanen. Beberapa refleks anak menusu atau refleks-refleks
sementara yang dimiliki bayi yang baru lahir antara lain:
a. Refleks moro; Refleks
ini tampak pada gerakan bayi mengembangkan tangannya melebar ke samping,
melebarkan jari-jarinya lalu mengembalikan tangannya dengan tarikan cepat
seakan-akan ingin memeluk seseorang. Refleks ini disebut juga refleks peluk.
b. Refleks mencium-cium atau “rooting-reflex”; Refleks
ini ditimbulkan oleh stimulasi taktil pada pipi atau daerah mulut. Bayi
memutar-mutar kepalanya seakan-akan mencari punting susu.
c. Refleks hisap; Refleks
hisap biasanya timbul bersama-sama dengan rangsang pipi. Refleks ini mempunyai
fungsi eksploratif yang menenangkan.
d. Refleks genggam atau refleks Darwin,;
Refleks ini dapat dibuktikan dengan membuat rangsang melalui goresan jari
melalui bagian dalam lengan anak ke arah telapak tangannya. Bila rangsang
hampir sampai pada telapak tangan maka telapak tangan akan terbuka. Selanjutnya
bila jari diletakkan pada telapak tangan, maka anak akan menutup telapak
tangannya tadi.
e. Refleks Babinski (refleks
genggam kaki). Bila ada rangsang pada telapak kaki, ibu jari kaki
akan bergerak ke atas dan jari-jari lain membuka. Kedua refleks genggam ini
akan menghilang pada sekitar 6 bulan (Monks dkk, 1992: 75).
Sebagaimana telah
dikemukakan, bayi yang baru lahir dapat menunjukkan beberapa variasi
refleks motorik yang kompleks.Beberapa diantaranya dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup. Bayi akan mengikuti cahaya yang bergerak dengan mata
mereka, mengisap putting susu yang dimasukkan ke dalam mulut, menengok pada
sentuhan di ujung mulut, dan menggeram sesuatu yang diletakkan di telapak tangannya.
Beberapa pola dan
tingkah laku motorik pada bayi makin lama makin bertambah baik serta
terkoordinasi, makin cermat, dan makin tepat. Hal ini, antara lain tampak pada
tingkah bayi berikut ini:
a. Kinestesi ; Bayi
yang baru dilahirkan sudah mempunyai aktivitas kinestetik, yaitu sudah
mempunyai gerakan penghayatan, gerakan aktif, dan sudah dapat merasakan
gerakan-gerakannya. Termasuk
juga dalam golongan ini pengamatan tingkah laku sendiri. Sebelum dilahirkan, fetus juga dapat melakukan aktivitaskinestesi meskipun
masih sangat terbatas.
b. Duduk ; Rata-rata,
pada usia dua sampai tiga bulan bayi dapat duduk dengan bantuan orang dewasa
dan pada usia tujuh bulan bayi dapat duduk sendiri tanpa bantuan orang lain.
c. Merangkak dan merayap ; Walaupun
ada perbedaan individual antara masa bayi ketika merangkak dan merayap, semua
bayi yang dibolehkan bergerak di tanah cenderung mengikuti urutan yang sama.
Usia rata-rata untuk dapat merangkak (bergerak dengan perut terletak pada
lantai) kurang lebih lebih sembilan bulan. Merayap dengan tangan dan lutut
terlihat pada usia 10 bulan. Seorang bayi dapat melampaui satu atau lebih
tahap-tahap dalam perkembangan, namun kebanyakan bayi melalui sebagian besar
tahap-tahap tersebut.
d. Berdiri dan Berjalan ; Kebanyakan
bayi sudah dapat berdiri beberapa minggu sebelum mereka dapat berjalan.
Biasanya bayi dapat berjalan pada usia kurang lebih satu tahun meskipun ada
banyak variasinya antara 9-15 bulan.
e. Memegang/Menggenggam : Antara
minggu ke-16 dan ke-52 bayi dapat memegang sesuatu dengan baik.
Sekitar usia lima bulan
anak dapat memegang sesuatu yang dilihatnya. Bayi usia satu bulan akan
memandang benda sesuatu tetapi ia tidak akan memegangnya. Anak usia dua
setengah bulan akan memukulnya dan sekitar usia empat bulan ia mencoba untuk
menyentuhnya. Baru pada usia lima bulan ia mencoba untuk memegang/ meraihnya.
Kemampuan ini tergantung pada pematangan fungsi-fungsi organ pada anak (faktor
internal) maupun pengaruh lingkungan (faktor eksternal).
Kemampuan
anak untuk dapat duduk, berdiri, berjalan, dan sebagainya tergantung pada
kematangan system saraf dan otot, dan kesempatan untuk mempraktekkan kemampuan
motorik.Walaupun kemampuan kematangan dapat berkembang tanpa pelajaran khusus,
namun pembatasan kesemptan untuk mempraktekkan dapat menghalangi
perkembangannya.Selain itu latihan khusus dapat memfasilitasi perkembangan
motorik.
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik Anak Usia 2-3
Tahun
Seorang anak yang
berusia sekitar tiga tahun
sudah dapat berjalan dengan baik .Pada fase ini anak
sudah memiliki kemampuan untuk berjalan dan berlari. Anak juga mulai senang
memanjat, meloncat, menaiki sesuatu dan lain sebagainya.Anak usia 2-3 tahun
lazimnya sangat aktif mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya.
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik Anak Usia 3-4
Tahun
Secara
umum, anak pada fase ini masih mengalami peningkatan dalam berperilaku motorik,
sosial, berfikir fantasi maupun kemampuan mengatasi frustasi. Untuk kemampuan
motorik, , anak sudah menguasai semua jenis gerakan-gerakan tangan, seperti
memegang benda atau boneka..Akan
tetapi sifat egosentriknya masih melekat.Tingkat frustasi anak juga cenderung
menurun.Hal ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialaminya secara lebih aktif atau sudah ada sifat
kemandirian anak. Pada usia ini anak memiliki kehidupan fantasi yang kaya dan
menuntut lebih banyak kemandirian.
Dengan kehidupan fantasi yang dimilikinya ini,
anak akan memperlihatkan kesiapannya untuk mendengarkan cerita-cerita secara
lebih lama, bahkan anak juga sudah dapat mengingatnya. Selanjutnya dengan sifat
kemandirian yang dimilikinya mulai membuat anak tidak mau banyak diatur dalam
kegiatankegiatannya.Pada aspek kognitif anak juga sudah mulai mengenal konsep
jumlah, warna, ukuran dan lain-lain.
E.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Motorik Anak Usia 4-6 Tahun
Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan fisik
berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama
masa bayi (infacy period).Pertumbuhan fisik yang lambat ini
berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua
tahun menjelang anak matang secara seksual, di manapertumbuhan fisik pada
waktu itu kembali berkembang dengan pesat.
Meskipun selama masa kanak-kanak secara
umum pertumbuhan fisik
mengalami perlambatan, namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik
halus justru berkembang pesat.Perkembangan fisik masa anak-anak ditandai dengan
berkembangnya ketrampilan motorik tersebut,baik keterampilan motorik kasar maupun keterampilan
motorik halus (Monks
dkk, 1992: 100). Perkembangan motorik ini antara lain dapat dilihat dari
perubahan kemampuan atau fungsi fisik untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu.sekitar usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang
dewasa.
Ketika kurang lebih
telah berusia lima tahun
anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan dengan berbagai cara,
seperti maju mundur, jalan cepat, dan pelan-pelan, melompat, berjingkrak, dan sebagainya yang semuanya dilakukan dengan
lebih baik, halus, dan bervariasi. Pada usia
sekitar limatahun anak
sudah dapat melakukan tindakan-tindakan tertentu secara akurat, seperti menangkap bola
dengan baik, melukis, menulis, menggunting, melipat kertas, dan
sebagainya.
Danim (2011: 47-48)
menyatakan bahwa teori belajar observasional (Observational Learning Theory)
yang dikembangkan oleh Albert Bandura dapat diterapkan pada pembelajaran
motorik kasar dan halus bagi anak-anak prasekolah (masa kanak-kanak
awal).Setelah anak-anak secara biologis mampu belajar perilaku tertentu, mereka
harus melakiukan hal-hal berikut dalam rangka untuk mengembangkan keterampilan
barunya:
1) Mengamati
perilaku orang lain
2) Membentuk
citra mental dari perilaku itu
3) Meniru
perilaku tersebut
4) Praktik
perilaku
5) Termotivasi
untuk mengulangi perilaku tersebut.
Dengan kata lain anak-anak harus siap, memiliki
keterampilan yang memadai, dan tertarik untuk mengembangkan keterampilan
motorik. Dengan cara ini anak akan menjadi kompeten pada keterampilan-keterampilan
yang ingin atau akan dikuasai.
BAB
IIIPENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
tahap perkembangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini merupakan
masa yang kritis dalam sejarah perkembangan manusia. Masa anak usia dini ini
terjadi pada anak usia 0-6 tahun atau sampai anak mengikuti pendidikan pada
jenjang pendidikan anak usia dini atau prasekolah. Pada masa ini terjadi
pertumbuhan fisik dan psikis yang sangat pesat.
Perkembangan motorik
(motor skills) sangat berkaitan erat dengan perkembangan
fisik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui
kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.
Perkembangan keterampilan motorik meliputi keterampilan motorik kasar (gross
motor skills) dan keterampilan motorik halus (fine motor
skills).
Motorik kasar adalah
gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh
anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.Contohnya kemampuan
duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.Sedangkan motorik
halus adalah gerakan yang menggunakan menggunakan otot-otot halus atau sebagian
anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan
berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret,
menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut
sangat penting untuk dikembangkan agar anak-anak bisa berkembang dengan
optimal.
B.
Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
dan bagi khalayak yang membacanya.Penyusun tahu bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca,
agar penyusun dapat menyempurnakannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Danim, Sudarwan, 2011, Perkembangan
Peserta Didik, Bandung: Alfabeta.
F.J Monks, dkk. 2006. Ontwikkelings Psychologie,
1992 [terj.Siti Rahayu Haditomo, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta; Gadjah
Mada University Press.
Soemanto, Wasty., 2006, Psikologi
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Singgih,
D. Gunarsa dan Yulia Singgih.1996. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: Gunung Mulia.
Sudjana, Nana. 1989. Penelitian
dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Surachmat, Winarno. 1968. Research
Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung IKIP Bandung.